Batusangkar.FUAD - Program Studi (Prodi) Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (IAT) Fakultas Uhsuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Mahmus Yunus Batusangkar menggelar kegiatan Visiting Doctor pada hari Senin (22/5) dengan pemateri Ahmad Rafiq, M.Ag., Ph.D. yang berasal dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mengangkat.tema “Living Qur'an : Memahami Fenomena Sosial-Budaya Al-Qur'an dan Tafsir”, Visiting Doctor ini bertujuan untuk membuka cakrawala mahasiswa IAT serta para Dosen akan luasnya cakupan penelitian di bidang al-Qur'an dan Tafsir.
Kaprodi IAT Hafizzullah, M.A. mengatakan dalam persepsi mahasiswa IAT penelitian hanya berupa kajian pustaka. Namun, penelitian dalam lingkup al-Qur'an dan Tafsir sebenarnya lebih luas lagi dengan adanya metode "Living Qur'an".
"Selama ini, dalam persepsi kebanyakan kita, bahwa penelitian bagi mahasiswa IAT hanya kajian pustaka, namun dengan perkembangan metode penafsiran, tidak menutup kemungkinan mahasiswa IAT bisa melakukan penelitian lapangan, dengan adanya metode Living Qur'an", ucap beliau.
Hafizzullah, M.A. berharap dengan adanya metode "Living Qur'an" maka semakin terbuka cakrawala pemahaman kita terhadap Al Qur'an, terlebih pada masyarakat Minangkabau yang terkenal sebagai masyarakat agamis. Maka, kegiatan Visiting Doktor ini bertujuan untuk semakin membuka cakrawala akan luasnya cakupan penelitian tersebut,,
"Semakin terbuka cakrawala pemahaman kita terhadap Al Qur'an, terlebih masyarakat Minangkabau adalah masyarakat agamis, yang dikenal kental dengan nilai-nilai keislaman. Maka, kegiatan Visiting Doktor hari ini bertujuan untuk semakin membuka cakrawala kita akan luasnya cakupan penelitian tersebut", tambahnya.
Kegiatan Visiting Doctor ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang berasal dari Prodi IAT. Serta Dosen yang mengajar pada Prodi tersebut, termasuk Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan dan Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan yang notabenenya merupakan Dosen tetap pada Prodi IAT.
Dikesempatan kali ini Ahmad Rafiq, M.Ag., Ph.D. menyampaikan bahwa Living Qur'an bukanlah hal yang baru, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam adalah contoh Al-Qur'an yang hidup, yang kemudian terus dicontoh dan diamalkan oleh para sahabat dan generasi selanjutnya.
"Living Qur'an bukanlah hal yang baru, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam adalah contoh Al-Qur'an yang hidup, yang kemudian terus dicontoh dan diamalkan oleh para sahabat dan generasi selanjutnya. Dalam Living Qur'an, tidak hanya dalam scope kajian ritual verbal saja, namun sangat banyak kajian yang bisa digali, seperti aspek material berupa peninggalan berupa benda. Maka seorang peneliti terbaik adalah peneliti yang banyak membaca penelitian yang sudah ada sebelumnya", ucap Ahmad Rafiq, M.Ag., Ph.D. dalam pemaparan materinya. (JH)